Nova Widianto Beberkan Evaluasi Ganda Campuran

Asisten pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto. (Foto: PP PBSI)
Asisten pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto. (Foto: PP PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tiga wakil Indonesia di nomor ganda campuran yang ambil bagian pada kejuaraan Swiss Open 2021 BWF World Tour Super 300 belum bisa berbicara banyak. Hasilnya jauh dari yang diharapkan. Dua wakil tumbang di babak pertama, dan satu pasangan lainnya kalah di 16 besar. Asisten pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto langsung mengevaluasi penampilan anak asuhnya di turnamen tersebut.

Menurut Nova, permainan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari sudah sudah benar, meskipun hasilnya harus kalah 18-21 dan 16-21 dari pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa. “Rinov/Pitha secara main sudah benar, tapi saat posisi unggul atau imbang, mereka malah banyak membuang poin dari servis. Banyak juga bola-bola yang tidak seharusnya mati,” kata Nova Widianto dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Dari situ, mereka langsung blank. Pola permainannya jadi berubah. Rinov sendiri belum bisa mengontrol antara ketenangan dan kecepatan kaki. Dia sendiri menyadari hal itu, tapi belum bisa mengatasinya,” sambungnya menambahkan.

Selain itu, Nova juga menuturkan penyebab kekalahan yang harus dialami Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dari pasangan India tersebut di babak pertama. Salah satunya adalah permainan Hafiz/Gloria yang mudah diantisipasi lawan.

“Untuk Hafiz/Gloria, hasilnya memang jauh dari yang kami harapkan. Tidak ada masalah apa-apa, murni karena performa mereka di lapangan yang tidak berani melakukan pola permainan seperti yang kami instruksikan. Mereka cenderung bermain dengan pola yang membuat musuh lebih enak untuk mendapat poin. Permainan mereka terlalu gampang diantisipasi lawan dan mereka tidak berani berubah,” ungkapnya.

Sedangkan untuk Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, Nova menilai bahwa sebenarnya  mereka memiliki kemampuan untuk mengalahkan pemain unggulan. Hanya, mereka kurang yakin akan hal itu. “Kalau Adnan/Mychelle, saya mendapat evaluasi dari Aryono yang mendampingi di lapangan. Lawannya memang unggulan kelima, tapi mereka banyak mati sendiri saat bola mudah,” ujarnya.

“Pasangan ini seperti kurang yakin untuk mengalahkan pemain unggulan. Padahal sebenarnya, mereka punya kemampuan,” tandas Nova.