(Malaysia Masters) Gregoria Pulang Lebih Cepat

Ekspresi kekecewaan Gregoria Mariska Tunjung tersingkir dari kejuaraan Malaysia Masters 2019 BWF World Tour Super 500.
Ekspresi kekecewaan Gregoria Mariska Tunjung tersingkir dari kejuaraan Malaysia Masters 2019 BWF World Tour Super 500. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Kuala Lumpur | Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung terpaksa pulang lebih cepat dari kejuaraan Malaysia Masters 2019 BWF World Tour Super 500 setelah harus kembali mengakui keunggulan wakil Thailand, Ratchanok Intanon lewat kekalahan dua game langsung, 15-21 dan 16-21 pada pertandingan babak pertama yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur Sport City, Rabu (16/1).

Lewat pertarungan yang berlangsung selama 39 menit itu, Gregoria lantas memperpanjang catatan kekalahannya atas Ratchanok di tiga pertemuan terakhir. Sebelum dipaksa menyerah di Malaysia Masters 2019 ini, Gregoria juga harus menelan pil pahit pada dua pertemuan di 2018, yakni Blibli Indonesia Open BWF World Tour Super 1000 dan Japan Open 2018 BWF World Tour Super 750 dari pebulutangkis ranking delapan dunia itu.

“Sebelum main saya sudah mengantisipasi kelebihan dia. Saya juga nonton pertandingan terakhir dia untuk mempelajari. Saya juga sudah diingatkan untuk siap capek oleh pelatih. Cuma dia lebih konsisten sementara saya masih suka lepas-lepas. Ketika lawan merubah pola saya kurang bisa cepat antisipasi. Saya sudah mencoba yang terbaik, tapi mungkin permainan saya belum keluar semua,” kata Gregoria Mariska Tunjung.

Di awal game pertama, Gregoria sempat di atas angin setelah memimpin jalannya pertandingan dengan skor 7-3. Namun menyentuh angka 8-8, Gregoria justeru balik tertinggal jauh menjadi 10-19 dan kalah 15-21. Masuk di game dua, Gregoria mencoba kembali mengeluarkan kekuatannya dengan keunggulan 6-0. Sayang tunggal putri asuhan PB Mutiara Cardinal Bandung ini masih belum bisa konsisten untuk terus unggul. Ia bahkan balik tertinggal menjadi 9-13, 14-19, hingga akhirnya kalah 16-21.

“Kelebihan dia yang paling kelihatan adalah penempatan bola dan ngaturnya dia di lapangan. Jadi tiga kali ketemu, dia selalu bisa mengontrol permainan saya. Saya jadi lebih ketekan lawan. Evaluasinya mungkin ada dipengembalian bola saya yang masih enak buat dia terima. Sebenarnya masalah kecepatan dia tidak terlalu cepat seperti (Carolina) Marin. Tapi dia mengatur bola dan akurasinya memang bagus. Saya masih kewalahan mengikuti polanya dia,” tandasnya.