(Badminton Asia Championships) Rinov/Pitha Tampil Menyerang Sejak Awal

Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari (Indonesia) menyambut pengembalian.
Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari (Indonesia) menyambut pengembalian. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Memperlihatkan permainan menyerang sejak awal menjadi senjata jitu bagi pasangan ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari saat mengalahkan wakil Vietnam, Do Tuan Duc/Pham Nhu Thao di babak pertama Badminton Asia Championships 2019. Rinov/Phita menang dua game langsung atas Do/Pham dengan skor 21-11 dan 21-14 lewat pertarungan yang berlangsung di Wuhan Sport Center, Tiongkok, Selasa (23/4).

Ini menjadi pertemuan kedua bagi Rinov/Phita dan Do/Pham. Sebelumnya, pada kejuaraan Vietnam International Challenge 2018 lalu, Rinov/Phita kalah dalam pertarungan tiga game dengan skor 20-22, 21-11 dan 16-21. Hasil manis ini sekaligus membayar kekalahan mereka pada pertemuan sebelumnya.

“Kita sudah pernah ketemu di Vietnam pada tahun lalu dan kita kalah. Sekarang kita tidak mau kalah lagi. Dari awal kita sudah langsung berusaha untuk main menyerang lebih dulu,” kata Pitha Haningtyas Mentari selepas pertandingan.

Sementara itu, Rinov Rivaldy juga menjadikan laga perdananya ini untuk langsung beradaptasi dengan kondisi lapangan dan shuttlecock. “Di pertandingan pertama ini kita masih meraba situasi lapangan, lampu, angin dan shuttlecock, sejauh ini semuanya normal,” ujar Rinov.

Berhasil melewati babak pertama, Rinov/Phita akan langsung berjumpa dengan unggulan ketiga asal Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino di babak dua Badminton Asia Championships 2019. Watanabe/Higashino memastikan tiket ke babak dua setelah mampu mengandaskan wakil Thailand, Nipithon Puangpuapech/Savitree Amitrapai dengan skor 21-19 dan 22-20.

“Kita belum pernah ketemu, tapi kans untuk menang tetap ada. Kalau di level ini, skill-nya sudah merata semua. Kita sudah cukup terbiasa bertanding di turnamen top level, kita sudah banyak diberi kesempatan bertanding di level atas. Jadi sudah mengerti bagaimana permainan di top level,” jelas pebulutangkis asuhan PB Djarum Kudus ini.