(All England) Jonatan Angkat Koper Lebih Cepat

Jonatan Christie (Indonesia) bersiap menghadang pengembalian.
Jonatan Christie (Indonesia) bersiap menghadang pengembalian. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie harus angkat koper lebih cepat dari panggung All England 2020 BWF World Tour Super 1000 setelah kalah dua game langsung di tangan wakil Malaysia, Lee Zii Jia. Bertanding di Arena Birmingham, Inggris, Rabu (11/3), Jonatan dipaksa menyerah dengan skor 15-21 dan 13-21.

“Pertama pastinya saya kecewa sekali. Dari terakhir main waktu di BATC (Badminton Asia Team Championships 2020) saya merasa feelingnya nggak enak, nggak dapet, auranya seperti sedikit hilang. Sebenarnya setelah dua minggu habis pertandingan itu, saya semaksimal mungkin membalikkan aura, mood dan daya juangnya. Karena masih benar-benar hilang, kepercayaan dirinya nggak ada,” ungkap Jonatan Christie seperti dikutip Badmintonindonesia.org.

“Kemarin saat latihan sebenarnya sudah cukup membaik. Cuma nggak tahu kenapa masih terbayang dan teringat lagi kejadian di BATC. Saya juga masih bingung, kenapa gara-gara satu pertandingan itu kemarin, jadi bisa seperti ini terus. Saya sangat kecewa sekali dengan penampilan saya.  Apalagi sekelas All England, seharusnya permainan saya tidak seperti itu,” sambungnya menambahkan.

Hasil kurang memuaskan ini sekaligus menjadi kekalahan perdana yang dialami Jonatan dari Lee. Sebab pada empat pertemuan sebelumnya, Jonatan tercatat selalu memetik kemenangan.

Lewat pertarungan yang berlangsung selama 41 menit itu, permainan Jonatan tidak sebagus biasanya. Pada game pertama dan kedua, penampilan tunggal putra peringkat enam dunia ini tak kunjung membaik. Jonatan bahkan harus ketinggalan 0-8 di awal game kedua.

“Saya sudah berusaha keluar dari pikiran itu, tapi masih terus kebayang, jadi ragu-ragu. Pukulan saya jadi mengambang. Sebenarnya saya sudah persiapkan strategi untuk menghadapi lawan. Cuma di tengah-tengah fokusnya hilang lagi, pola permainan jadi tidak berjalan. Itu paling terasa,” jelasnya.

“Pemicunya karena permainan saya saat itu tidak sesuai ekspektasi saya. Padahal di latihan saya nggak seperti itu. Jadinya kepikiran terus sampai sekarang. Ini menjadi PR besar saya. Setelah ini saya akan bicara lagi dengan pelatih, dengan tim yang ada di Indonesia, supaya penampilan saya tidak terus-terusan seperti ini,” tandasnya.