Malaysia dan Singapore Open Batal, Simulasi Olimpiade Wajib Dijalankan

Pemain ganda putra Indonesia nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo saat menjalani latihan di Pelatnas PBSI. (Foto: PP PBSI)
Pemain ganda putra Indonesia nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo saat menjalani latihan di Pelatnas PBSI. (Foto: PP PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Dua turnamen penting jelang Olimpiade Tokyo 2020, yaitu Malaysia Open 2021 BWF World Tour Super 750 dan Singapore Open 2021 BWF World Tour Super 500 pada akhirnya batal digelar karena wabah virus korona. Artinya bukan cuma poin kualifikasi saja yang menghilang, tapi juga kesempatan para pemain Indonesia untuk menguji kesiapan mereka sebelum benar-benar berlaga di ajang Olimpiade. Untuk itu, pertandingan simulasi Olimpiade yang direncanakan PP PBSI, hukumnya wajib dijalankan demi memaksimalkan persiapan.

Jauh sebelum Singapore Open 2021 BWF World Tour Super 500 resmi dibatalkan, Pelatnas PBSI terus mengantisipasi adanya hal-hal yang mengganggu persiapan tim bulutangkis Indonesia jelang Olimpiade Tokyo 2020. Batalnya dua turnamen tersebut tentu sangat memengaruhi persiapan Kevin Sanjaya Sukamuljo dkk sebelum ke Tokyo.

Tim bulutangkis Indonesia tidak memiliki banyak pertandingan ‘pemanasan’. Maka dari itu, PP PBSI pun mengambil langkah untuk menjalankan pertandingan simulasi Olimpiade di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.

Di tengah kondisi yang tidak menentu seperti ini, PBSI tidak mau menggantungkan nasib pada siapa pun. Mereka lantas menyiapkan langkah antisipasi secara mandiri. Pelatnas PBSI akan tetap menggelar simulasi Olimpiade. Itu lah upaya yang akan dilakukan Pelatnas PBSI.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky mengatakan bahwa jelang Olimpiade, tim bulutangkis Indonesia tidak memiliki pertandingan yang cukup untuk pemanasan. “Maka dari itu, saya akan mengadakan pertandingan simulasi setiap sektor sebagai ajang uji coba. Termasuk rencana tim Olimpiade menjalani karantina di pelatnas dengan latihan yang terpisah,” kata Rionny Mainaky dilansir Jawapos.com.

Pertandingan simulasi yang dimaksud Rionny itu menyerupai Home Tournament yang pernah digelar Pelatnas PBSI tahun lalu. Para pemain pelatnas akan bertanding layaknya pertandingan resmi. Hanya, pelaksanannya tetap di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur.

Sementara itu, Kepala Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi sudah mewanti-wanti pemainnya terkait kondisi tidak menentu seperti ini. Sebab, dalam kondisi seperti ini, bisa saja turnamen tiba-tiba batal. “Kalau kondisi darurat, memang harus siap-siap buat dibatalkan. Kekecewaan tetap ada karena secara garis besar pemain sudah siap semua. Efeknya, latihan bisa kendur lagi kalau Singapore Open juga batal,” tutur Herry IP.