Tai Tzu Ying Memilih Bersiap untuk 2022

Tai Tzu Ying (Badminton Photo/Yohan Nonotte)
Tai Tzu Ying (Badminton Photo/Yohan Nonotte)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Pebulu tangkis tunggal putri peringkat satu dunia Tai Tzu Ying optimistis, musim turnamen 2022 akan lebih baik, berbekal motivasi untuk memperbaiki catatan pada tahun ini. "Rasanya, saya menyudahi turnamen musim ini tidak terlalu letih, jadi saya siap untuk yang lebih baik di tahun depan," ujar pebulu tangkis asal Taiwan itu melalui laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Selasa (21/12).

Tzu Ying patut kecewa dengan hasil pada 2021. Pada pertengahan tahun, ia menelan kenyataan tak mengenakkan di Olimpiade Tokyo 2020 yang pelaksanaannya mundur akibat pandemi.

Pada babak final yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Tzu Ying harus berpuas diri dengan meraih medali perak. Ratu bulu tangkis Taiwan ini dikalahkan atlet China, Chen Yu Fei.

Sementara, pada pekan lalu, Tzu Ying juga gagal mencatatkan sejarah menjadi pebulu tangkis Taiwan pertama yang menyabet gelar di BWF World Championship.

Partai final yang berlangsung di Huelva, Spanyol, Minggu (19/12), Tzu Ying gagal naik ke podium tertinggi BWF World Championship 2021, setelah dikalahkan pebulu tangkis Jepang Akane Yamaguchi dua gim langsung 21-14, 21-11.

Antara melaporkan, becermin dari laga terakhirnya di tahun ini, Tzu Ying menuturkan bahwa kemarin dia memang tidak dalam kondisi mental yang bagus sehingga tidak bisa mendapat feeling permainan yang baik. "Meskipun saya sudah berusaha, tapi saya selalu pasif dan akhirnya skor saya bisa tersusul," Tzu Ying, menceritakan.

Menurutnya, gim pertama diwarnai dengan banyak kesalahan sendiri dan tidak bisa mencari solusi untuk keluar dari dikte permainan lawan. Sementara pada gim kedua, kondisi fisiknya tidak terlalu bagus sehingga tak bisa bermain dengan pola yang lebih cepat.

Tzu Ying menilai, Yamaguchi sebagai pebulu tangkis yang tahan banting, karena terbukti mampu konsisten mempertahankan pola permainannya, meski sudah tampil dalam beberapa turnamen beruntun. "Memang saya merasa tidak bisa bergerak terlalu baik. Namun, tempo pertandingannya pun sangat cepat sehingga saya tidak bisa mengikutinya," pungkasnya.