"Alhamdulillah bisa bermain baik dan tidak ada cedera. Saya bersyukur bisa menyumbangkan poin ketiga untuk Indonesia. Dalam laga tadi, permainan saya bisa jalan. Cuma lawan juga bermain cukup baik. Tadi beberapa kali juga tidak mudah untuk bisa mendapatkan angka," jelas Alwi kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai berlaga.
"Pertandingan tadi memang dari awal untuk memantapkan senjata dan pukulan-pukulan. Ini sesuai arahan pelatih sebagai bagian untuk menghadapi Korea besok kalau saya diturunkan lagi," Alwi, menambahkan.
Korea Selatan, yang pada hari ini bertemu Arab Saudi, berhasil mencetak kemenangan sempurna 5-0. Lima wakil yang diturunkan mampu menyelesaikan pertandingan tanpa kehilangan satu gim pun. "Seandainya besok saya diturunkan lawan Korea, saya akan memberikan yang terbaik dan 100 persen untuk mengerahkan seluruh kemampuan yang saya miliki untuk tim Indonesia," katanya.
Pemain berperingkat 62 dunia itu telah memperkirakan peta kekuatan lawan yang akan dihadapi keesokan hari. Namun, ia belum bisa berbicara banyak lantaran keputusan dalam menempatkan pemain ada di tangan pelatih. "Bicara tentang lawan besok, memang sudah ada gambaran seperti apa. Tetapi siapa yang bakal diturunkan, saya belum tahu. Karena dalam dua pertandingan sebelumnya, line up Korea selalu menurunkan pemain yang berbeda," papar pemuda asal Surakarta, Jawa Tengah, ini.
Secara umum, menurutnya, tim putra Indonesia, khususnya skuad tunggal, mesti menyiapkan strategi yang tepat dalam menghadapi pasukan asal negeri ginseng tersebut. "Kami juga harus menyiapkan mental sebab besok itu pertandingan penentuan juara grup. Apalagi pemain Korea itu memiliki mental tanding di kejuaraan beregu itu sangat kuat berbeda dengan kejuaraan perseorangan," ujarnya.
"Karena itu besok saya harus menyiapkan mental dan pikirannya. Hal itulah yang harus diwaspadai," demikian Alwi.