“Akhirnya puas bisa membayar kekalahan sebelumnya sesuai target awal di turnamen ini. Tentunya juga kebanggaan tersendiri bisa menjadi juara di tanah kelahiran.” Ungkap Sony saat ditemui usai bertanding.
Sejak dimulainya game pertama, Sony tak ingin memberikan kesempatan bagi lawan hingga mampu terus unggul angka sampai 15-5 dan diakhirinya game pertama tersebut dengan angka telak 21-6.
Lanjut game kedua, Alamsyah sempat memberikan ancaman bagi atlet peraih medali perunggu olimpiade Athena 2004 itu. Untungnya, fokus dan konsistensi Sony di game kedua tidak kendor, sehingga mampu mengakhiri game kedua tersebut dengan 21-19 sekaligus memastikan dirinya menjadi pengisi podium gelar juara tertinggi Djarum Sirnas seri terakhir tahun ini.
“Game kedua, lawan sempat memberikan perlawanan dan beberapa kali kami saling kejar mengejar angka. Untungnya fokus dan konsistensi saya dalam bermain tidak kendor.” Tambahnya.
Dengan hasil ini, dijadikan Sony Dwi Kuncoro untuk bekal dan persiapan menjelang turnamen yang lebih bergengsi lagi yakni di Macau Open GPG dan Hongkong Open Super Series yang akan berlangsung bulan November mendatang.
“Hasil ini akan saya jadikan bekal dan persiapan menjelang turnamen di Macau dan Hongkong. Semoga penampilan saya disana bisa maksimal.” Pungkasnya.