[Djarum Sirnas Jatim] Wakil Syiria Terhenti di Babak Pertama

Sirkuit Nasional ‐ Created by AH | EP

Surabaya, - Satu-satunya pebulutangkis wakil Syiria, Aljallad Ahmad yang turut ambil bagian di turnamen Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li Ning Jawa Timur Open 2015 kali ini, harus terhenti dibabak pertama , setelah siang tadi, Selasa (10/11) ia harus mengakui keunggulan lawannya wakil klub Pelita Bakrie Jakarta, M Ahdial Octa.

Sebelumnya, Ahmad harus melalui Babak kualifikasi terlebih dahulu pada Senin, (9/11) kemarin. Di babak utama tadi, Ahmad sebenarnya bisa mengimbangi permainan Ahdial. Di babak pertama, Ahmad berhasil memimpin perolehan angka. Ia berhasil memimpin 20-16 sebelum akhirnya bisa menutup game pembuka ini dengan 21-16.

Di game kedua, Ahmad langsung tertinggal. Ia tak bisa berbicara banyak, hanya 10 angka yang ia kumpulkan dan membuat permainan berlanjut ke game ketiga.

"Di game kedua saya memikirkan lutut saya, lutut saya benar-benar sakit jadi saya lebih banyak hati-hati dan hanya mengikuti irama permainan lawan," ujar Ahmad usai laga.

Game pamungkas berlangsung ketat. Ahmad berhasil memimpin 11-9 di interval. Ia pun berhasil terus memimpin hingga 16-14, sayang dua kesalahan beruntun membuat skor menjadi imbang 17-17. Ia pun bahkan balik tertinggal 18-20. Sempat menambah satu angka, 19-20, keputusan hakim garis yang menyatakan smash Ahdial masuk wilayahnya terlihat membuatnya kecewa. Ia pun kalah 19-21.

"Saya benar-benar kecewa dengan keputusan hakim garis hari ini, satu angka itu membuat saya kehilangan pertandingan. Di game pertama saya sudah bermain baik, saya berusaha tampil menyerang dalam tempo cepat. Di game ketiga pun sama, hanya saja saya memang sempat kehilangan fokus karena lutut saya kembali terasa sakit. Saat saya sudah bisa kembali ke lapangan, keputusan hakim garis sangat mengecewakan saya," tuturnya.

Ahmad adalah atlet asal Syria yang dalam satu bulan terakhir berlatih di PB Djarum, Kudus. Ia sudah satu bulan berada di markas PB Djarum itu. Ahmad memulai kiprah bulutangkisnya sejak usia 12 tahun, sang ayah dan sang kakaklah yang mengenalkannya pada bulutangkis.

"Awal saya suka bulutangkis karena kakak saya dan ayah saya bermain, saya mencoba dan ternyata saya suka. Saya ingin bisa jadi atlet bulutangkis, saat ini saya berada dibawah BAC (Konfederasi Bulutangkis Asia), negara saya sedang berperang," ujarnya.

Usai Djarum Sirnas seri kedelapan ini, Ahman mengaku akan kembali berlatih di PB Djarum. "Setelah ini mungkin saya akan kembali berlatih di Kudus, mungkin satu bulan, tetapi kalau turnamen saya belum tahu akan bermain lagi kapan, karena ada beberapa kendala yang harus saya hadapi untuk bermain," pungkas atlet yang lahir di Damaskus, 4 April 1997.